Mahasiswa Universitas Jember Raih 2 Penghargaan dalam Lomba Kependudukan Nasional

|| || || 1 komentar
Mahasiswa Universitas Jember berhasil mengukir prestasi dalam Lomba Kependudukan tingkat nasional yang diadakan oleh BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional). Acara ini diikuti oleh 10 besar peserta terbaik di 33 propinsi dari masing-masing kategori lomba yang terdiri dari lomba penulisan kreatif, lomba pidato, dan lomba blog.
Dua Mahasiswa UNEJ ini terpilih sebagai wakil dari propinsi Jawa Timur untuk mengikuti lomba di tingkat Nasional. Persaingan yang cukup ketat karena di setiap propinsi sebelumnya telah diadakan lomba terlebih dahulun (seleksi) untuk menentukan perwakilan dari tiap propinsi. Selanjutnya perwakilan seluruh propinsi di seleksi ulang di tingkat Nasional untuk mendapatkan 10 peserta terbaik yang melaksanakan presentasi di babak final.
Pada kegiatan lomba kependudukan tingkat nasional ini, kedua mahasiswa UNEJ yang mewakili Propinsi Jawa Timur berhasil meraih juara, yaitu Muhammad Ja’far (FKIP Matematika) sebagai juara 1 lomba blog kependudukan dan Ismi Dita Muniroh (FKM) meraih juara 2 dalam lomba penulisan kreatif kategori dewasa muda.
Lomba ini diadakan oleh BKKBN sebagai bentuk sosialisasi masalah kependudukan kepada anak muda di seluruh Indonesia. “Para peserta ini diharapkan menjadi duta yang menyebarluaskan pentingnya memahami masalah kependudukan di Indonesia” kata Direktur Kerjasama Pendidikan di sela-sela babak final lomba kependudukan (16 Agustus 2013).
Perwakilan dari setiap propinsi di tingkat nasional mendapat kesempatan untuk mengikuti beberapa rangkaian acara bersama Kepala BKKBN Pusat. Acara tersebut terdiri dari acara penghargaan kepada pengelolah Program Kependudukan dan Keluarga Berencana Teladan Tingkat Nasional 2013, Upacara Kenegaraan RI 17 Agustus 2013 di Istana Negara, dan makan malam bersama Bapak Presiden RI. (Ismi)

Mahasiswa UNEJ Kampanye Cinta Baca

|| || || Leave a komentar
Berlokasi di Alun-alun pusat kota Jember mahasiswa UNEJ launching program “Book Reader”, minggu (27/10). Para mahasiswa yang tergabung dalam Ujar (UNEJ Mengajar) ini bermaksut mengajak kalayak umum cinta baca.  Melalui program book reader para mahasiswa Ujar mengkampanyekan pentingnya akan budaya membaca kepada semua orang dari semua golongan usia.
Sebanyak 25 mahasiswa menyebar di beberapa titik di alun-alun kota Jember. Mereka membaca dan membawa beberapa buku bacaan untuk masyarakat yang sedang jalan-jalan (joging) di alun-alun. Mereka berharap dengan membaca di tengah keramaian masyarakat yang sedang joging di alun-alun bisa menggugah kesadaran mereka akan pentingnya membaca. “Melalui program book reader kami berharap bisa mengajak masyarakat dari semua golongan untuk mulai cinta baca,”  ungkap Aziz selaku direktur UNEJ Mengajar.
Menurut Azis pola pikir dan cara pandang masyarakat mengenai budaya baca perlu ditingkatkan. Hal itu dikarenakan membaca menjadi hal penting dalam menigkatkan intelektual masyarakat. “Pola pikir dan cara pandang masyarakat mengenai budaya baca perlu ditingkatkan karena dengan banyak membaca maka wawasan akan semakin luas jika masyarakatnya berwawasan luas maka Indonesia akan menjadi bangsa yang cerdas” ujarnya. 
Selama 30 menit yang di mulai sejak pukul 06.00 WIB sampai 06.30 WIB para mahasiswa Ujar bersemangat mengajak masyarakat cinta baca.  Nazila ketua pelaksana book reader  menuturkan selain untuk mengajak cinta baca, program book reader juga untuk mempromosikan UNEJ peduli pendidikan masyarakat Jember melalui program Ujar (UNEJ Mengajar). “Alhamdulillah agenda pertama book reader berjalan dengan sangat lancar dan sukses, selain untuk mengkampanyekan pentingnya membaca, kita juga mempromosikan Ujar (UNEJ Mengajar) pada masyarakat umum,” tuturnya dengan penuh semangat. Dia berharap pada pelaksanaan book reader berikutnya semakin banyak mahasiswa yang terlibat dengan kegiatan yang lebih inovatif. (Mj)

SPI UNEJ Terbaik di Indonesia

|| || || Leave a komentar
Inspektorat Jenderal (Irjen) Kemendikbud gelar Rapat Koordinasi Pengawasan (Rakorwas) intern bidang pendidikan tinggi. Acara yang dihadiri oleh seluruh Rektor dan Satuan Pengawas Internal Perguraan Tinggi Negeri (SPI PTN), Direktur Politeknik, Koordinator Kopertis seluruh Indonesia tersebut diselenggarakan di Inna Grand Bali Beach Hotel ( 28-30/10). Prof. Dr. Haryono Umar, SE.,Ak selaku Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendikbud membuka langsung acara Rakorwas yang mengusung tema “Peningkatan Kualitas Pengawasan Intern Dalam Rangka Mewujudkan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi.”
Dalam sambutannya Prof. Dr. Haryono Umar, SE.,Ak menyampaikan, pendidikan tinggi merupakan ujung tombak bangsa. “Pendidikan tinggi merupakan ujung tombak dalam pembentukan karakter bangsa,” kata Haryono. Adanya peran penting tersebut harus diwujudkan melalui akuntabilitas dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi. “Sebagai ujung tombak sudah seyogyanya para penyelenggara pendidikan tingi mampu mewujudkan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi,” imbuh Haryono yang juga merupakan mantan pimpinan KPK.
Rektor Universitas Jember, Drs. Moh. Hasan, M.Sc.,Ph.D menjadi salah satu pemateri dalam Rakorwas. Materi yang disampaikan adalah materi tentang best practice. Best practice adalah materi yang disampaikan oleh SPI yang menyandang predikat sebagai SPI terbaik seluruh Indonesia. Walaupun usianya baru genap setahun SPI UNEJ telah mampu menorehkan prestasi dalam kinerjanya dengan menyandang sebagai predikat SPI terbaik seluruh Indonesia. Rektor Universitas Jember, Drs. Moh. Hasan, M.Sc.,Ph.D bersama Sekretaris SPI UNEJ Taufik Kurrohman,SE.,MSA.,Ak mendapat penghargaan langsung dari Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendikbud Prof. Dr. Haryono Umar, SE.,Ak. Inspektorat Jenderal menilai SPI UNEJ telah mampu melakukan implementasi dan praktek pengawasan yang baik.
Inspektorat Jenderal berharap para peserta dapat belajar tentang pengelolaan dan pengimplementasian pengawasan intern dari SPI Universitas terbaik yang tahun ini diraih oleh SPI Universitas Jember. Melalui Rakorwas tahun ini diharapkan mampu mewujudkan tata kelola yang baik dan akuntabel di pendidikan tinggi. Hasil dari acara ini adalah dirumuskannya rencana aksi bersama dan sinergisitas antara SPI dengan inspektorat jenderal demi mencapai laporan keuangan Kemendikbud dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk tahun anggaran 2013. (Mj)